.

Mahathir: Istri Anwar Mungkin Ditahan

TOKYO - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan di Tokyo, dia khawatir istri mantan Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, mungkin ditahan jika terus melibatkan diri dalam unjuk rasa untuk mendukung suaminya.

"Saya memahami bahwa Azizah adalah istrinya dan saya kira ia melakukan sesuatu yang benar untuk mendukung suaminya,'' kata Mahathir di sela-sela konferensi di Tokyo.

"Tetapi yang sedang dilakukan para pendukung Anwar sekarang, bisa memaksa polisi menahan Azizah,'' katanya.

Mahathir tampaknya menyinggung kemunculan singkat Azizah Sabtu lalu pada unjuk rasa yang dilakukan sekitar 10.000 pendukung Anwar di Kuala Lumpur. Azizah diperingatkan polisi bahwa ia akan ditahan jika mengupayakan dukungan para demonstran terhadap Anwar dalam pertemuan-pertemuan umum.

"Saya berharap polisi tak akan menahannya, tetapi saya tak tahu. Itu urusan polisi,'' kata Mahathir.

Azizah disertai anak perempuannya yang tertua, Nurul Izzah Anwar (17), yang baru saja kembali dari pertemuannya dengan Presiden Filipina Joseph Estrada, secara terbuka mendukung gerakan proreformasi.

Sabtu sore pekan lalu, Azizah membacakan pernyataan politik pertama Anwar sejak penahanannya pada 20 September berdasarkan Undang-undang Keamanan Dalam Negeri (ISA - Internal Security Act) dengan tuduhan menghasut kerusuhan massa.

Dalam pernyataannya, Anwar menyebut Mahathir "orang yang putus asa'' yang "mengambil berbagai macam cara untuk mempertahankan kekuasaannya''.

Anwar kini ditahan dengan tuduhan korupsi dan sodomi. Ia menyebut tuduhan itu bagian dari persekongkolan politik untuk menghentikannya menantang Mahathir dalam memimpin negeri ini.

Azizah, yang menjadi pemimpin dalam gerakan pembaruan suaminya, baru-baru ini mengatakan kepada para wartawan, dia berusaha tak ditahan. Ia membantah telah melanggar undang-undang dan menyerukan agar Mahathir, yang pernah ia hormati sebagai pemimpin besar, mendengarkan suara hati nuraninya.(rtr-ant-52)

Balik ke Berita Bulan Oktober